Need help now? Call for a same-day consultation
- 0821-9006-5400
- lingkarcatrakomunika@gmail.com
Anda sedang mencari inspirasi bagaimana contoh rebranding produk yang efektif?
Sebelumnya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu nih, soal apa yang dimaksud dengan rebranding.
Rebranding adalah proses mengubah citra merek suatu perusahaan. Ini bisa melibatkan perubahan nama, logo, desain, pesan pemasaran, atau kombinasi dari semuanya.
Tujuan rebranding adalah untuk menciptakan identitas merek yang baru dan lebih relevan di mata konsumen.
Ada banyak alasan mengapa perusahaan melakukan rebranding, di antaranya:
Jika perusahaan ingin menjangkau audiens yang berbeda, rebranding dapat membantu menyesuaikan citra merek dengan target pasar yang baru.
Ketika perusahaan mengubah fokus bisnisnya, rebranding dapat membantu mengkomunikasikan perubahan ini kepada publik.
Jika citra merek terasa ketinggalan zaman atau tidak relevan lagi, rebranding dapat memberikan tampilan dan nuansa yang lebih segar dan modern.
Jika perusahaan mengalami masalah reputasi, rebranding dapat membantu membangun kembali kepercayaan konsumen.
Di pasar yang kompetitif, rebranding dapat membantu perusahaan membedakan diri dari pesaing.
Setelah merger atau akuisisi, rebranding sering diperlukan untuk menggabungkan dua merek menjadi satu.
Baca juga : Corporate Communication, Pengertian dan Manfaatnya Bagi Perusahaan
Rebranding bisa mencakup berbagai aspek, antara lain:
Saat melakukan rebranding, beberapa brand kenamaan bisa sukses makin menjangkau pasarnya, namun ada juga sejumlah brand yang terbilang gagal saat melakukan strategi ini.
Agar lebih efektif, ada baiknya Anda melihat beberapa contoh rebranding produk dari sejumlah merek kenamaan sebelumnya nih!
Dulu: Apple dikenal sebagai produsen komputer yang terkesan kaku dan kurang inovatif.
Sekarang: Apple menjelma menjadi merek teknologi dan gaya hidup yang ikonik, dengan produk-produk inovatif seperti iPod, iPhone, dan iPad.
Kunci sukses: Fokus pada inovasi produk, desain yang elegan, dan pengalaman pengguna yang superior. Penghapusan kata “Computer” dari nama mereka juga merefleksikan perluasan lini produk mereka di luar komputer.
Dulu: Awalnya bernama BackRub, Google hanyalah mesin pencari yang sederhana.
Sekarang: Google menjadi raksasa teknologi yang mendominasi pencarian internet dan menawarkan berbagai layanan, seperti email (Gmail), peta (Google Maps), dan sistem operasi (Android).
Kunci sukses: Fokus pada teknologi pencarian yang unggul, dan kemudian melebarkan sayap ke berbagai bidang digital. Nama “Google” yang mudah diingat dan diucapkan juga berperan penting.
Dulu: Facebook dikenal sebagai platform media sosial yang menghubungkan orang-orang.
Sekarang: Meta berambisi membangun “metaverse,” sebuah dunia virtual yang imersif.
Kunci sukses: Rebranding ini menandai visi baru perusahaan untuk melampaui media sosial dan memasuki era virtual reality dan augmented reality. Meskipun masih dalam proses, rebranding ini menunjukkan langkah berani untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Baca juga : Contoh Brand Activation yang Menarik, Simak Trik Implementasinya!
Merek jus ini mengubah desain kemasannya secara radikal, menghilangkan gambar jeruk yang ikonik dan menggantinya dengan tampilan yang lebih modern.
Konsumen merasa kehilangan identitas merek yang familiar dan penjualan pun menurun drastis. Tropicana akhirnya kembali ke desain lama dalam beberapa bulan.
Kegagalan ini menunjukkan pentingnya mempertahankan elemen visual yang sudah melekat di benak konsumen.
Pepsi melakukan perubahan logo dengan menambahkan “senyuman” pada desainnya. Perubahan ini menelan biaya yang besar, tetapi banyak yang tidak menyukai perubahan tersebut dan menganggapnya sebagai rebranding yang buruk.
Kegagalan ini menekankan bahwa perubahan logo, meskipun kecil, harus dipertimbangkan dengan matang dan diuji pada target pasar.
Perubahan nama dan logo Twitter menjadi X oleh Elon Musk menuai kontroversi dan kritik luas. Banyak yang menilai perubahan ini menghilangkan identitas merek yang sudah melekat selama bertahun-tahun dan berisiko kehilangan pengguna.
Meskipun masih terlalu dini untuk menilai dampak jangka panjangnya, perubahan ini jelas merupakan contoh rebranding yang sangat kontroversial.
Rebranding bukanlah sekadar mengganti logo atau tampilan visual, tetapi juga harus mempertimbangkan strategi, nilai merek, dan persepsi konsumen. Kegagalan dalam salah satu aspek ini dapat berakibat fatal bagi merek.
Baca juga : Stakeholder Relations: Membangun Hubungan yang Berkelanjutan untuk Kesuksesan Bisnis
Setelah melihat bagaimana contoh rebranding produk di atas, intinya rebranding yang efektif membutuhkan perencanaan yang matang, eksekusi yang konsisten, dan komunikasi yang efektif.
Dengan contoh rebranding produk di atas semoga bisa menginspirasi agar bisnis Anda makin dikenal dan menjangkau pasar lebih luas.
Anda bisa melihat bagaimana contoh rebranding produk terdahulu yang strateginya berhasil dan bisa Anda pelajari untuk bisnis Anda.
Jangan biarkan rebranding Anda gagal!
Jasa Public Relations kami profesional seperti kami dapat membantu Anda menciptakan liputan media yang luas dan meningkatkan visibilitas merek Anda.
Konsultasikan kebutuhan Anda dengan kami sekarang!
(*)