Need help now? Call for a same-day consultation
- 0821-9006-5400
- lingkarcatrakomunika@gmail.com
Di tengah tantangan bisnis yang makin kompleks, hubungan yang kuat dengan stakeholder menjadi kunci kesuksesan perusahaan. Strategi ini dikenal dengan istilah stakeholder relations.
Perannya memang sangat besar hingga dapat mempengaruhi keberjalanan sebuah organisasi di lingkungan bisnis. Hingga tak sedikit yang mengatakan sebuah perusahaan akan masuk dalam kondisi gawat, jika tidak menjalani strategi tersebut.
Melalui ulasan berikut, kami jelaskan bagaimana menjalin hubungan tersebut secara positif dan berkelanjutan dengan berbagai jenis stakeholder, baik internal maupun eksternal. Beserta kasus nyata untuk memberikan Anda pemahaman lebih mendalam.
Dibentuknya suatu perusahaan umumnya dilandasi oleh tujuan yang termanifestasi dalam visi dan misi. Untuk mencapainya, perusahaan perlu menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan sejumlah pihak dalam jangka panjang.
Beberapa pihak yang dimaksud antara lain, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, media, hingga komunitas.
Pentingnya menjaga stakeholder relations ini, tidak bisa dipandang sebelah mata. Kedatangan dan kepergian pelanggan, keputusan pemerintah, sikap karyawan, dan opini masyarakat dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keberjalanan organisasi untuk terus berfungsi hingga mencapai tujuan tadi.
Stakeholder relations adalah istilah yang merujuk pada interaksi dan hubungan antar perusahaan atau organisasi dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan atau terkait dengan masalah yang berpotensi melibatkan organisasi.
Dari definisi tersebut, kata kunci yang perlu digaris bawahi yaitu kata “stakeholder” itu sendiri. Penjelasan kami sebelumnya menyebut stakeholder sebagai karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, media, hingga komunitas.
Menurut Guth & Marsh dalam bukunya (2003), menyebut stakeholder sebagai pemangku kepentingan, yakni orang atau sebuah kelompok yang memiliki kepentingan atau terkait dengan masalah yang berpotensi melibatkan organisasi Anda.
Dari pengertian tadi, stakeholder seringkali disebut sebagai publik. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua publik merupakan stakeholder perusahaan. Kata kuncinya terletak pada kata “terlibat”.
Morsing & Schultz dalam bukunya yang membahas tentang stakeholder (2006), menyebut stakeholder sebagai pemangku kepentingan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan.
Stakeholder dalam perusahaan memiliki peran penting yang dapat mempengaruhi keberlangsungan dan kesuksesan perusahaan, yang mencakup beberapa hal berikut.
Menjalin hubungan yang positif dengan stakeholder berkaitan dengan perannya yang strategis dalam hal mengambil keputusan.
Termasuk kebijakan maupun rencana bisnis. Dengan kata lain, stakeholder membawa arah perusahaan akan ke mana.
Perannya sebagai pemegang arah dan penentu keputusan, berkaitan erat dengan pengaruh dan sokongan yang diberikan.
Dapat berupa finansial, sumber daya, dan lainnya yang akan membantu perusahaan menghadapi tantangan dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Meski terkesan mengendalikan, bukan berarti stakeholder dapat semena-mena dalam berperan menentukan keputusan karena hal ini akan berdampak langsung terhadap reputasi perusahaan.
Apakah dapat meningkatkan kepercayaan publik atau tidak. Termasuk dalam upaya menarik pelanggan, karyawan berkualitas, hingga para mitra bisnis yang potensial.
Masih berkaitan dengan peran sebelumnya, namun lebih besar lagi dampaknya. Bukan saja membangun citra yang positif, tetapi perihal tanggung jawab secara sosial.
Di mana stakeholder menjadi pihak yang akan mendorong perusahaan bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat maupun segala hal yang terjadi akibat peran perusahaan pada sosial.
Jadi, bukan sekadar nama baik yang dijaga, tetapi integritas akan nilai-nilai yang dipegang perusahaan.
Baca juga : Membedakan Stakeholder dan Shareholder
Dalam membangun stakeholder relationship yang baik, sebuah perusahaan perlu mengenali jenis-jenis stakeholder yang dibagi menjadi stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
Stakeholder internal terdiri dari manajemen eksekutif, karyawan, dan pemegang saham. Mereka terlibat langsung dalam operasional maupun manajemen yang menyukseskan perusahaan.
Sedangkan stakeholder eksternal adalah pihak-pihak di luar organisasi dengan memiliki kepentingan serta dapat mempengaruhi/dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan, meski tidak terlibat dalam manajemen organisasi tersebut. Seperti pelanggan, mitra, media, komunitas, hingga pemerintah.
Kami berikan contoh kasus yang berbeda untuk mendalami bentuk dari stakeholder relations dalam konteks bisnis.
Sebagai contoh kasus, kita seringkali melihat sejumlah perusahaan tersandung masalah dengan karyawan. Karyawan adalah stakeholder perusahaan yang penting.
Mogok kerja mereka pada perusahaan yang operasionalnya tinggi bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Salah satu contoh dialami oleh PT Duta Palma Group yang berakhir damai. Aksi damai ini membentuk citra baru di mata karyawan, yang semakin meningkatkan kepercayaan mereka untuk terus bermitra dan loyal.
Sementara keputusan pemecatan bisa memicu reputasi buruk di mata pelanggan yang diartikan sebagai tindakan tidak manusiawi, namun tergantung konteks yang dihadapi.
Itulah mengapa dikatakan sebelumnya, strategi membangun hubungan dengan stakeholder berbeda-beda.
Dibalik tindakan PT Duta Palma Group, fokus utamanya pada penyelamatan operasional rantai bisnis sehingga tercegah kerugian apabila karyawan mogok kerja.
Kinerja perusahaan kembali membaik, begitupun dengan modal shareholder yang diinvestasikan jadi terkendali.
Sehingga terjaga keuntungan perusahaan maupun kepentingan para pemegang saham.
Termasuk hubungan brand dengan pelanggan setianya yang berjalan lancar kembali, berkat strategi stakeholder relations tepat yang dilakukan.
Kasus lain dapat kita pelajari dari tindakan yang dilakukan Jasa Marga yang melakukan pembangunan dan pengembangan sarana tol bersamaan dengan program Penanaman Pohon yang dirancang tahun 2008 lalu.
Hal tersebut dilakukan berkaitan dengan tingginya tuntutan publik untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Tujuannya adalah agar perusahaan selalu berada di pusat perubahan sosial.
Tidak ada resep tunggal dalam membangun stakeholder relationship yang menguntungkan itu seperti apa.
Artinya, setiap stakeholder memerlukan perlakuan yang berbeda-beda dan khusus. Harus didekati secara personal dengan bantuan seseorang atau kelompok yang ahli dalam membangun stakeholder relationship.
Contoh kasus yang kami jabarkan di atas secara tidak langsung telah menyebut manfaat dari stakeholder relations, yakni:
Kesimpulan
Melalui penjelasan di atas, stakeholder relations merupakan kunci keberhasilan bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi pada nilai.
Dengan membangun hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan, perusahaan dapat memperoleh manfaat yang signifikan dalam hal kepercayaan, dukungan, dan kesuksesan jangka panjang.
Kami menyarankan agar stakeholder diperlakukan secara khusus dan didekati secara personal. Dilakukan oleh yang ahli dalam komunikasi hubungan publik.
Seperti yang dilakukan Linkomunika sebagai PR Agency Jakarta berpengalaman 15 tahun, telah berhasil menjembatani sejumlah brand/perusahaan dengan berbagai stakeholder.
Jam terbang tinggi dengan rekam jejak yang terbukti menjadi jaminan. Di mana Linkomunika selalu siap membantu korporasi, instansi pemerintah maupun bisnis perorangan untuk menciptakan strategi komunikasi yang tepat dan efektif. Mencakup media relations, branding, media monitoring, hingga branding productions.
Dengan jaringan luas di media massa maupun pemerintah dan Linkomunika yang terdaftar sebagai PT, menjamin layanan profesional yang legal dan andal untuk kebutuhan perusahaan Anda.
1. Pemetaan Stakeholder yang Mendalam:
2. Membangun Komunikasi yang Terpersonalisasi dan Interaktif:
Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan khusus ini, peran stakeholder internal dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan langgeng dengan stakeholder eksternal, yang akan membawa manfaat besar bagi organisasi, seperti peningkatan reputasi, perluasan jaringan, dan peningkatan peluang bisnis.