Need help now? Call for a same-day consultation
- 0821-9006-5400
- lingkarcatrakomunika@gmail.com
Informasi merupakan kebutuhan penting bagi seluruh lapisan masyarakat agar tetap up to date. Yang mana penyebarannya tidak terlepas dari adanya peran media.
Akan tetapi, informasi yang tersebar bisa jadi boomerang, sehingga diperlukan media monitoring oleh organisasi maupun individu demi menjaga kepercayaan target audiens.
Cara kerja media monitoring tentu tidak sederhana. Diperlukan tim yang profesional dan berpengalaman agar kegiatan Monitoring Pers tepat mencapai tujuan dari bisnis.
Meskipun tidak bergelut langsung di bidang ini, alangkah baiknya jika Anda memahami dulu lebih dalam tentang monitoring pers. Termasuk cara kerja, manfaat serta pemilihan alat yang tepat.
Media monitoring diartikan sebagai pengawasan atau pemantauan pada pemberitaan yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh media. Biasanya, dilakukan oleh Humas atau Agensi yang khusus bergerak di bidang PR (public relations).
Dari Hendri dalam bukunya tentang Media Relations (2018:138), monitoring pers diartikan sebagai kegiatan memonitor seluruh elemen media massa, baik itu koran, majalah dan internet sebagai langkah awal untuk menganalisa kondisi terkini dari sebuah perusahaan, instansi pemerintah, partai politik, perorangan dan lain-lain, mengetahui opini masyarakat terhadap isu, kampanye, promosi atau sosialisasi yang sedang dilakukan, sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis.
Ahli pakar media lain, William J. Comcowich dalam bukunya berjudul “Media Monitoring” (2010:3) mengatakan, pemantauan media merupakan proses membaca, menonton dan mendengarkan isi editorial sumber media, dan mengidentifikasi, serta menyimpan dan menganalisis konten yang berisi kata kunci atau topik yang relevan.
Tujuan dari kegiatan tersebut untuk untuk mengumpulkan informasi tentang pesaing, isu-isu relevan, reputasi perusahaan, serta untuk memahami komunikasi perusahaan dan mendeteksi peluang bisnis baru.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Monitoring Pers, seperti yang diuraikan di atas, merupakan proses memantau dan menganalisis berita yang diterbitkan oleh media.
Ini sangat membantu organisasi atau perorangan dalam memahami persepsi publik terhadapnya, mengidentifikasi peluang dan ancaman, serta menyusun strategi komunikasi yang efektif.
Pada akhirnya adalah untuk menjaga citra, sebab penilaian masyarakat yang negatif atau buruk seringkali mempengaruhi kelangsungan suatu organisasi atau perorangan.
Itulah mengapa penting dilakukan monitoring media, terutama oleh ahli yang profesional dan berpengalaman.
Pada umumnya, pekerjaan Pengawasan media mencakup tahap data mining, tahap pengolahan data, serta analisis dan pelaporan.
Hasil kerja media monitoring tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam membuat strategi atau keputusan.
Media monitoring membawa manfaat yang signifikan untuk berbagai bidang, termasuk bisnis, PR, marketing, politik, pendidikan, dan sosial.
Monitoring media memungkinkan perusahaan untuk memahami opini dan perspektif masyarakat terhadap produk, layanan, atau merek mereka.
Ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, menanggapi isu yang berkembang, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Pengawasan media juga membawa manfaat yang signifikan untuk bidang pemasaran. Supaya bisa menanggapi isu-isu yang berkembang dengan cepat, dan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Sementara bagi PR, membantu dalam beberapa hal, seperti pengendalian diri, identifikasi peluang, pemantauan kompetitor, dan menentukan efektivitas kampanye PR.
Pemantauan media membantu kandidat dan partai politik memahami opini publik tentang kebijakan dan program mereka, serta memberikan wawasan tentang strategi dan taktik yang digunakan oleh pesaing.
media monitoring dapat membantu lembaga pendidikan memahami opini dan kebutuhan siswa serta orang tua mereka. Juga memantau isu-isu pendidikan yang sedang berkembang.
Monitoring Pers membantu organisasi nirlaba dan LSM memahami opini publik tentang isu-isu sosial, memantau isu-isu yang berkembang, dan merancang kampanye yang lebih efektif.
Kesimpulan akhirnya ialah perusahaan yang melakukan media monitoring akan:
Secara garis besar, contoh dari analisis informasi ialah layanan pemantauan di berbagai media yang ada. Biasanya mencakup beberapa hal berikut:
Yakni proses mengumpulkan, menganalisa dan menafsirkan sentimen atau perasaan target audiens terhadap merek melalui data digital. Mencakup ulasan online, komentar di sosmed, artikel berita, dan lainnya.
Competitor Analysis
Berkaitan dengan mengenali kompetitor, seperti target market yang mereka sasar, harga produk, karakteristik ataupun solusi yang ditawarkan, dan lainnya.
Consumer Insight adalah tahapan memahami perilaku, minat dan pola pikir target audiens saat membeli produk/jasa.
Share of Voice ialah tentang pengukuran jumlah pasar yang dimiliki brand dibanding kompetitor.
Contoh media monitoring ini harus melalui alat khusus memonitor media.
Memilih alat monitoring media yang tepat sesuai kebutuhan merupakan langkah penting. Berkaitan dengan hal-hal berikut:
Jika Anda ingin melakukan media monitoring untuk berbagai keperluan tanpa perlu repot, linkomunika siap membantu. Tenaga ahli yang membantu merupakan pakar di bidang media massa, serta berpengalaman di berbagai event organizer.
Rekam jejak yang terbukti nyata dan berhasil mengerjakan ribuan proyek. Dari korporasi, instansi pemerintah, hingga bisnis perorangan.
Jangan ragu untuk menghubungi kami di linkomunika.com untuk konsultasi lebih lanjut dan mulailah membangun strategi komunikasi yang sukses hari ini!
Pemantauan media penting bagi bisnis karena membantu memahami persepsi masyarakat tentang produk, memantau isu-isu yang berkembang, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Tools social media monitoring meliputi Hootsuite, Sprout Social, Brandwatch Consumer Research, Keyhole, Awario, dan Digimind Social.