Linkomunika

Tujuan Publikasi Konten yang Bikin Brand Anda Jadi Top of Mind? Ini Rahasianya!

Tujuan Publikasi Konten Marketing

Tujuan publikasi konten tanpa strategi tentu akan membuat konten yang Anda hasilkan tidak berhasil menyita perhatian publik. Jangan sampai sudah posting konten sana-sini, update Instagram setiap hari, bikin TikTok yang kekinian, tapi tetap saja tidak menyita perhatian.

Seolah-olah brand Anda hanya jadi seliweran saja di timeline orang-orang. Padahal sudah mengeluarkan effort dan budget yang tidak sedikit. Frustrasi banget kan?

Nah, ini rahasia yang jarang sekali dibahas: masalahnya bukan hanya seberapa sering Anda membuat konten, tapi lebih ke tujuan publikasi konten Anda sendiri. Konten yang bagus tapi tanpa tujuan akan membuat unggahan tersebut tidak tepat sasaran.

Jadi top of mind itu artinya brand Anda yang pertama kali muncul di kepala konsumen saat mereka butuh produk atau jasa yang Anda tawarkan. Ini bukan sekadar soal dikenal, tapi soal jadi pilihan pertama!

Bayangkan saja, kalau orang haus dan langsung kepikiran Teh Botol Sosro, atau kalau butuh ojek online langsung buka Gojek/Grab, itu contoh nyata brand yang sudah jadi top of mind.

Kenapa ini penting? Karena konsumen yang sudah menempatkan brand Anda sebagai top of mind punya kecenderungan loyalitas yang jauh lebih tinggi.

Mereka bakal jadi promotor alami lewat rekomendasi ke temen-temennya (word-of-mouth marketing), dan tidak bakal mudah tergoda dengan kompetitor Anda. Singkatnya, jadi top of mind = profit jangka panjang yang lebih stabil.

Mengenal Tujuan Publikasi Konten Strategis

Mengubah Awareness Jadi Recall: Beda Tipis tapi Impact Besar

Banyak brand sudah puas kalau kontennya dilihat banyak orang. Padahal, itu baru tahap awareness saja, belum sampai ke level recall. Apa bedanya? Awareness itu hanya “oh iya, saya pernah dengar brand ini”, sementara recall itu “saya butuh produk X, dan brand Y langsung kepikiran”.

Contoh simpelnya: Anda mungkin tau puluhan merek mobil, tapi kalau ditanya “sebutin merek mobil”, yang pertama kali Anda sebut itulah yang punya top-of-mind awareness di kategori mobil.

Brand yang hanya fokus ke awareness bakal terkenal tapi belum tentu dipilih. Sementara brand yang fokus ke recall akan jadi pilihan pertama dan utama.

Ini seperti beda antara punya ribuan followers yang cuma scroll konten Anda, versus punya ratusan followers yang selalu nungguin dan langsung beli apapun yang Anda rekomendasiin.

Membangun Asosiasi yang Kuat

Rahasia brand yang nempel di otak konsumen adalah mereka berhasil membangun asosiasi yang kuat antara brand mereka dengan nilai tertentu. Anda bayangkan saja Volvo.

Apa yang langsung kepikiran? Safety kan? Atau Wardah dengan produk halal, atau Body Shop dengan nilai cruelty-free dan sustainability-nya.

Asosiasi kuat ini tidak terjadi dalam semalam. Ini hasil dari tujuan publikasi konten yang secara konsisten mengangkat nilai atau value brand yang sama berulang-ulang, sampai akhirnya nilai itu nempel di kepala konsumen.

Misalnya, kalau brand Anda mau dikenal sebagai yang paling inovatif di industrinya, maka konten Anda harus secara konsisten membahas inovasi, menampilkan aspek-aspek inovatif dari produk, atau bahkan membagikan cerita di balik proses inovasi Anda. 

Tapi ingat, nilai yang Anda angkat harus otentik dan memang tercermin dalam produk atau layanan Anda, bukan cuma buat pencitraan.

Konten yang berhasil membangun asosiasi kuat juga menciptakan koneksi emosional dengan audiens. Ini yang membuat brand bukan cuma diingat, tapi juga dirindukan dan dicintai.

Seperti Coca-Cola yang selalu mengasosiasikan dirinya dengan momen kebahagiaan dan kebersamaan, sampai-sampai banyak orang yang merasakan Natal belum lengkap tanpa iklan Coca-Cola.

Menjadi Sumber Informasi Terpercaya (Otoritas)

Brand yang jadi top of mind biasanya adalah yang dianggap paling mengerti atau paling otoritatif di bidangnya. Ini yang membuat konten edukatif, insightful, atau thought leadership sangat powerful buat membangun brand.

Coba perhatikan bagaimana Shopee dan Tokopedia tidak hanya posting tentang promo, tetapi juga berbagi tips jualan online, analisis tren e-commerce, dan edukasi UMKM.

Atau Halodoc yang konsisten berbagi info kesehatan yang akurat dan terpercaya. Mereka bukan cuma jualan, tapi jadi sumber pengetahuan yang dipercaya.

Ketika brand Anda menjadi rujukan utama untuk topik tertentu, secara tidak langsung Anda sudah menempati posisi spesial di benak konsumen. Saat mereka butuh info atau solusi terkait bidang Anda, brand Anda lah yang pertama kali mereka ingat.

Untuk mencapai ini, tujuan publikasi konten Anda harus meliputi:

  • Membagikan pengetahuan dan expertise Anda tanpa pelit
  • Membahas topik-topik yang jadi concern utama target audiens Anda
  • Menyajikan data dan insight yang fresh dan bermanfaat
  • Menghadirkan perspektif unik yang nggak bisa didapat dari kompetitor

Ingat, konsumen sekarang super cerdas. Mereka bisa membedakan konten yang cuma jualan dengan konten yang beneran punya nilai. Makin berharga insight yang Anda bagikan, makin tinggi posisi brand Anda di mata mereka.

Memicu Percakapan dan Keterlibatan yang Bermakna

Brand yang hanya monolog akan cepat dilakukan. Sebaliknya, brand yang berhasil memicu dialog dan interaksi akan terus-menerus hadir dalam pikiran konsumen.

Liat saja bagaimana brand seperti Erigo, Scarlett, atau Somethinc sering banget bikin polling di Instagram atau challenge di TikTok yang mendorong audiens untuk berpartisipasi.

Atau bagaimana Netflix Indonesia sering sekali membuat meme dan konten yang mengundang komentar dan diskusi.

Ketika konsumen berinteraksi dengan konten Anda, mereka bukan cuma jadi penonton pasif, tapi ikut terlibat aktif. Ini menciptakan pengalaman yang jauh lebih berkesan dan meningkatkan ikatan emosional dengan brand Anda.

Untuk tujuan publikasi konten ini Anda harus:

  • Mengajukan pertanyaan yang provokatif atau menggugah pemikiran
  • Membuat konten interaktif seperti quiz, polling, atau challenge
  • Merespons komentar dan feedback dengan cepat dan personal
  • Menciptakan forum di mana audiens bisa berbagi pengalaman mereka

Percakapan yang bermakna ini bukan hanya brand Anda terus relevan dalam keseharian audiens, tapi juga memberikan insight berharga tentang apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan inginkan.

Rahasia di Balik Tujuan Publikasi Konten yang “Nempel” di Otak Konsumen

Konsistensi: Kunci yang Sering Dilupakan

Sering sekali terlihat brand yang sebentar-sebentar ganti gaya komunikasi atau tema konten mereka. Hasilnya? Audiens jadi bingung dan tidak bisa mengasosiasikan nilai tertentu dengan brand tersebut.

Konsistensi itu butuh repetisi yang konsisten supaya pesan Anda benar-benar meresap ke dalam benak konsumen.

Ini bukan berarti Anda harus posting konten yang identik setiap hari, tapi lebih ke memastikan ada benang merah yang menghubungkan semua tujuan publikasi konten Anda.

Coca-Cola sudah puluhan tahun konsisten dengan tema kebahagiaan. Apple selalu konsisten dengan pesan tentang inovasi dan desain yang elegan.

BTS Meal McDonald’s sukses besar karena konsistensi kolaborasi dengan BTS yang sudah punya basis penggemar loyal.

Untuk mencapai konsistensi tujuan publikasi konten, brand Anda perlu:

  • Punya content calendar yang terstruktur
  • Memastikan semua konten mencerminkan brand voiceyang sama
  • Mengulang pesan kunci dengan cara yang fresh dan nggak membosankan
  • Memastikan konsistensi visual di semua platform

Ingat, konsistensi tujuan publikasi konten bukan berarti monoton. Anda tetap bisa kreatif dan eksperimen dengan format baru, selama nilai inti dan identitas brand Anda tetap terjaga.

Storytelling yang Kuat: Bikin Orang Terhubung Secara Emosional

Otak manusia dirancang untuk mengingat cerita, bukan fakta atau fitur produk. Ini kenapa storytelling jadi skill yang super krusial buat yujuan publikasi konten yang nempel di otak.

Tokopedia bukan hanya berbicara  “kami platform e-commerce terbesar”, tapi mereka menceritakan kisah UMKM yang sukses berkat berjualan online. Netflix bukan hanya promosi film terbaru, tapi mereka membuat cerita di balik layar atau trivia menarik yang bikin penonton penasaran.

Cerita yang bagus punya struktur yang jelas (awal, tengah, akhir), karakter yang relatable, konflik yang menarik, dan resolusi yang memuaskan. Untuk brand, cerita ini bisa berupa:

  • Kisah perjalanan pendiri atau tim di balik brand
  • Cerita dari para pengguna yang berhasil mengatasi masalah berkat produk Anda
  • Behind-the-scenes proses pembuatan produk
  • Narasi fiksi yang mencerminkan nilai-nilai brand

Yang penting, cerita Anda harus otentik dan resonan dengan target audiens. Cerita yang terasa dipaksakan atau terlalu “dibuat-buat” justru bisa bikin orang skeptis sama brand Anda.

Visual yang Menggugah: Karena Manusia Makhluk Visual

Fakta: otak kita memproses visual 60.000 kali lebih cepat daripada teks. Tidak heran konten dengan visual yang kuat lebih mudah diingat daripada yang cuma text-based.

Tapi tidak semua visual diciptakan sama. Visual yang benar-benar “nempel” di otak punya beberapa karakteristik:

  • Punya identitas visual yang konsisten dan langsung dikenali
  • Menggunakan warna yang sesuai dengan psikologi brandAnda
  • Memanfaatkan prinsip kontras untuk menonjolkan elemen penting
  • Sederhana tapi impactful (jangan overdesign!)
  • Menyampaikan emosi atau cerita, bukan cuma “cantik”

Coba perhatiin bagaimana Traveloka selalu punya visual dengan warna biru khasnya, atau gimana Fore Coffee punya estetika visual yang konsisten di semua platform. Ini bukan kebetulan, tapi strategi visual yang matang untuk meningkatkan brand recall yang jadi tujuan publikasi konten yang mereka ciptakan.

Video juga makin jadi format yang powerful, apalagi short-form video kayak di TikTok atau Instagram Reels. Video bisa mengombinasikan visual, audio, dan storytelling untuk menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan memorable.

Memanfaatkan Berbagai Platform: Omnipresence yang Cerdas

Untuk jadi top of mind, brand Anda harus hadir di mana pun target audiens Anda berada. Tapi ini buakan berarti Anda harus ada di semua platform. Lebih baik fokus dan excel di beberapa platform yang relevan daripada setengah-setengah di banyak platform.

Distribusi konten yang cerdas melibatkan:

  • Memahami karakteristik unik setiap platform (konten yang work di Instagram belum tentu work di LinkedIn)
  • Menyesuaikan format dan tone konten dengan platform, tanpa kehilangan esensi brand
  • Memanfaatkan fitur native setiap platform (misalnya Stories di Instagram, Communities di Facebook)
  • Memahami peak time audiens di tiap platform untuk timing publikasi yang optimal

Tokopedia, misalnya, punya strategi konten yang berbeda untuk YouTube (fokus ke video edukatif dan entertaining), Instagram (konten visual dan promo), dan Twitter (interaksi real-time dan customer service). Tapi di semua platform itu, identitas dan pesan inti Tokopedia tetap konsisten.

Personalisasi Konten: Karena Semua Orang Ingin Merasa Spesial

Di era informasi yang overload ini, konten yang terlalu generik bakal tenggelam. Sebaliknya, konten yang terasa personal dan relevant dengan kebutuhan spesifik audiens bakal jauh lebih memorable.

Spotify Wrapped adalah contoh brilian dari personalisasi konten yang bikin brand jadi top of mind. Dengan menghadirkan data listening habits yang unik untuk setiap pengguna, Spotify menciptakan pengalaman yang personal sekaligus shareable, menghasilkan buzz marketing yang luar biasa tiap akhir tahun.

Untuk implementasi personalisasi tujuan publikasi konten, brand Anda bisa:

  • Memanfaatkan data untuk memahami preferensi dan perilaku audiens
  • Membuat konten yang address pain points spesifik dari berbagai segmen audiens
  • Menggunakan teknologi untuk deliver konten yang relevan berdasarkan behavior pengguna
  • Menciptakan interaksi yang membuat audiens merasa didengar dan dihargai

Personalisasi nggak harus selalu high-tech. Bahkan sesuatu sesederhana menyebut nama follower di komentar atau membalas DM dengan jawaban yang thoughtful (bukan template) sudah bisa menciptakan koneksi yang lebih personal.

Baca juga : Tips Memilih Jenis Media Publikasi Sesuai Target Audience

Mengukur Keberhasilan: Apakah Tujuan Publikasi Konten Anda Sudah Membuat Brand Jadi Top of Mind?

Metrik yang Wajib Anda Pantau

Semua strategi publikasi konten yang udah dibahas tadi bakal percuma kalau Anda tidak tau apakah strategi itu berhasil atau tidak. Jadi, gimana cara ngukur apakah brand lo udah jadi top of mind atau belum?

1. Direct Traffic ke Website

Kalau orang langsung ngetik URL brand Anda atau searching nama brand lo di Google, itu pertanda bagus. Itu artinya mereka langsung ingat brand Anda ketika butuh produk atau info tertentu. Pantau persentase direct traffic Anda dari waktu ke waktu untuk liat apakah ada peningkatan.

2. Search Volume untuk Brand Keywords

Cek di Google Trends atau tools SEO lainnya, seberapa banyak orang searching brand Anda? Tren naik menunjukkan awareness dan recall yang makin kuat. Anda juga bisa bandingkan search volume brand Anda dengan kompetitor untuk liat posisi Anda di market.

3. Social Media Mentions dan Sentiment Analysis

Berapa banyak orang yang nyebut-nyebut brand Anda di social media tanpa diminta? Dan lebih penting lagi, apa sentiment dari mentions itu? Positif, negatif, atau netral? Brandyang jadi top of mind biasanya punya banyak organic mentions dengan sentiment positif.

4. Survei Brand Awareness dan Recall

Kadang cara paling straightforward adalah langsung nanya ke target audiens Anda. Bikin survei sederhana yang nanya:

Sebutkan merek pertama yang Anda pikirkan untuk kategori X?

Seberapa familiar Anda dengan brand Y?

Nilai apa yang Anda asosiasikan dengan brand Y?

5. Customer Feedback

Dengerkan apa kata pelanggan Anda . Mereka sering ngasih clue berharga tentang posisi brand Anda di benak mereka. Misalnya, kalimat “saya selalu ke Anda kalau butuh X” adalah indikasi kuat bahwa brand Anda sudah jadi top of mind untuk kebutuhan tersebut.

Analisis dan Iterasi: Proses yang Tidak Pernah Berhenti

Data-data ini tidak ada gunanya kalau tidak dianalisis dan ditindaklanjuti. Jadikan pengukuran ini sebagai basis untuk iterasi strategi tujuan publikasi konten Anda:

  • Konten mana yang paling berhasil meningkatkan direct traffic atau mentions?
  • Apa karakteristik dari konten tersebut yang bisa Anda replikasi?
  • Channel mana yang paling efektif untuk brand recallAnda?
  • Segmen audiens mana yang paling “loyal” dan paling sering menyebut brandAnda?

 Ingat, membangun top-of-mind awareness itu proses jangka panjang. Anda tidak akan melihat hasilnya dalam semalam. Tapi dengan konsistensi, analisis yang tepat, dan kesediaan untuk terus beradaptasi, brand Anda bisa pelan-pelan naik ke puncak pikiran konsumen.

Baca juga : Bongkar Rahasia! 8 Kegiatan Publikasi Anti Gagal

Kesimpulan: Dari Sekadar Dilihat Menjadi Benar-Benar Diingat

Kalau dipikir-pikir, persaingan di dunia digital itu sangat. Jutaan konten diproduksi setiap hari, saling merebut perhatian audiens yang attention span-nya makin pendek. Di tengah lautan konten ini, tujuan publikasi konten yang jelas dan strategis jadi pembeda antara brand yang sekadar “ada” dengan brand yang benar-benar “diingat”.

Jadi, ingat poin-poin krusial ini:

  • Fokus pada recall, bukan sekadar awareness
  • Bangun asosiasi yang kuat antara brandAnda dengan nilai tertentu
  • Jadilah sumber informasi terpercaya di bidang Anda
  • Ciptakan percakapan dan engagement yang bermakna
  • Konsistensi adalah kunci utama
  • Gunakan storytelling untuk koneksi emosional
  • Manfaatkan kekuatan visual yang tepat
  • Distribusikan konten secara strategis di platform yang relevan
  • Personalisasi konten untuk menciptakan pengalaman yang unik
  • Ukur, analisis, dan iterasi secara berkelanjutan

Ingat, menjadi top of mind bukan tentang seberapa banyak konten yang Anda produksi, tapi seberapa dalam konten Anda beresonansi dengan audiens. Quality over quantity, selalu!

Sekarang, bagaimana dengan brand Anda sendiri? Sudah punya tujuan publikasi konten yang jelas? Sudah tau langkah apa yang perlu Anda ambil untuk jadi top of mind di industri Anda? Kalau Anda masih ragu atau bingung harus mulai dari mana, mungkin saatnya Anda merencanakan tujuan strategi konten Anda dari awal.

Bingung ingin mulai dari mana atau butuh bantuan profesional untuk memaksimalkan strategi tujuan publikasi konten Anda? Linkomunika hadir sebagai partner public relations yang memahami bagaimana membuat brand Anda menjadi top of mind lewat strategi publikasi konten yang tepat sasaran.

Dengan pendekatan yang customized dan tim yang berpengalaman, Linkomunika bisa membantu brand Anda bukan hanya dikenal, tetapi benar-benar diingat dan jadi pilihan pertama konsumen. Jangan biarkan brand Anda tenggelam dalam lautan konten, hubungi Linkomunika sekarang dan mulai perjalanan menuju puncak ingatan konsumen!

 

Share this :
Open chat
1
Scan the code
Hallo 👋
Ada yang bisa kami bantu?