Need help now? Call for a same-day consultation
- 0821-9006-5400
- lingkarcatrakomunika@gmail.com
Dalam proses pengembangan teori pada ilmu komunikasi, sejumlah tokoh berperan besar dalam pembentukan pondasi disiplin ini. Mengenal para tokoh tersebut bukan sekadar untuk mengetahui sejarah komunikasi, melainkan menjadi perenungan betapa besar peran mereka dalam kehidupan.
Berlandaskan pada keterbatasan komunikasi yang sangat lekat di zaman dahulu, para tokoh tersebut berhasil menemukan teori kompleks yang sangat membantu kehidupan masyarakat modern. Menariknya lagi, teori mereka masih relevan dalam konteks komunikasi modern saat ini.
Dari teori-teori mereka, kita dapat memahami perilaku manusia dan sosial, serta membantu menjelaskan teori-teori lain agar dapat diaplikasikan pada kehidupan nyata di tiap zaman. Siapakah tokoh di balik pemikiran-pemikiran tersebut?
Dari sejumlah nama, beberapa tokoh kerap disebut dalam buku-buku terkait keilmuan komunikasi. Mereka merupakan pionir yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan komunikasi periode ini.
Tokoh ilmu komunikasi dunia bernama lengkap Harold Dwight Lasswell (1902-1978) berangkat dari seorang ahli ilmu politik lulusan University of Chicago, Amerika Serikat.
Ia merupakan satu yang berhasil memenuhi tuntutan zaman untuk mengembangkan teori komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi disorganisasi sosial dan disfungsional sistem saat itu yang disebut Model Komunikasi Lasswell.
Model tersebut merupakan hasil analisa dirinya terhadap propaganda yang dilakukan media. Dengan kesimpulan bahwa mereka yang memiliki uang atau kaya raya yang mempunyai medium untuk melakukan komunikasi massa.
Sehingga mereka dapat dengan mudah mengatur semua informasi untuk menghasilkan keuntungan sendiri. Teori tersebut pun tidak asing dengan isu sosial kita saat ini.
Wilbur Schramm (1907-1987) dikenal sebagai “institutionalizer”, yaitu perintis upaya pelembagaan pendidikan komunikasi sebagai bidang kajian akademis. Dengan kata lain, dialah yang menghadirkan jurusan ilmu komunikasi di perguruan tinggi yang berperan dalam mencetak para ahli komunikasi terbaik.
Banyak sekali model komunikasi yang dikembangkan. Dalam bukunya yang berjudul “The Nature of Communication between Humans” Wilbur memberikan pemahaman bahwa hakikatnya, proses komunikasi berlangsung dua arah.
Model ini juga menyoroti pentingnya konteks dalam komunikasi, di mana pesan-pesan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, nilai, dan pengalaman individu.
Kurt Lewin (1890-1947) yang merupakan seorang ahli psikologi asal Australia memutuskan pindah ke Amerika untuk meneruskan minatnya dengan bekerja di University of Lowa. Satu teori yang dicetuskan Lewin dan masih relevan sampai saat ini disebut dengan “teori lapangan”.
Teori tersebut memaparkan bahwa perilaku manusia terjadi karena adanya “komunikasi” dari interaksi dengan individu dan lingkungan sekitarnya. Hingga menimbulkan ketegangan yang berujung pada kebutuhan (needs) dan menjadi awal dari teori Maslow tentang Hirarki Kebutuhan.
Karya lain yang banyak diterapkan ialah Teori Medan dan Teori Dinamika Kelompok. Terutama untuk perbaikan organisasi dan peningkatan proses belajar-mengajar.
Akhir abad 18, prinsip retorika Aristoteles, Cicero, dan Quintilian, tidak lagi dianggap sebagai upaya persuasi. Tetapi merupakan bagian manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain.
McLuhan (1911-1980) mengatakan, “the medium is the message”. Medium tidak hanya memediasi pesan, tetapi memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam proses penyampaian pesan. Sehingga dapat menimbulkan reaksi yang berbeda dari pembuat pesan dan penerimanya.
Cukup banyak pandangan uniknya di bidang komunikasi hingga McLuhan dikenal sebagai Bapak Media.
Tokoh ilmu komunikasi dunia berikutnya merupakan ahli linguistik yang merambah ke studi politik. Lebih dari 30 buku politik dengan beragam tema diterbitkan, menjadikan Noam Chomsky dikenal sebagai intelektual paling kritis.
Hingga kini, Chomsky dikabarkan masih hidup dengan usia mencapai 90-an, di Amerika. Bahkan, ia masih aktif berkiprah secara politik, sesuai bidang yang dicintainya.
Salah satu kontribusi terkenal Chomsky dalam ilmu komunikasi adalah pengembangan teori propaganda. Analisis kritisnya terhadap media massa dan politik telah memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana kekuatan komunikasi digunakan dalam konteks politik dan sosial.
Tentu, teori ini masih relevan untuk menganalisis propaganda baru di dunia digital, dengan penambahan teori lanjutan.
Perkembangan digital dan dukungan masif masyarakat telah mengubah masyarakat modern untuk cenderung lebih berani menyatakan opininya, meski berbeda dengan mayoritas. Meski demikian, tetap ada kelompok minoritas yang takut mengungkap pemikiran mereka.
Ternyata, fenomena ini memiliki teorinya sendiri yang ditemukan oleh pionir peneliti opini publik di Jerman bernama Elizabeth Noelle-Neumann. Dalam gagasannya yang dikenal “Spiral of Silence” atau spiral media, disebutkan bahwa minoritas cenderung diam dan tidak banyak berkomunikasi.
Apalagi, jika opini mayoritas diperkuat melalui media, membuat mereka semakin tertekan karena pengucilan tersebut.
Baca Juga : PR Package, Strategi Cerdas untuk Brand dan Influencer
Berasal dari kalangan masyarakat menengah dengan kesusahan pada masa 90-an awal, Paul F. Lazarsfeld berhasil menjadi seorang pemikir ternama. Bahkan, di usia mudanya, tepatnya 24 tahun telah berhasil meraih gelar doktor dalam matematika terapan di University of Wina, Eropa.
Kepintarannya itu juga berperan dalam pengembangan teori komunikasi yang dikenal dengan two step flow theory (teori komunikasi dua tahap). Teorinya menyatakan bahwa pengaruh media massa akan semakin memperkuat pesan apabila disampaikan oleh para penggiring opini (leaders opinion)
Zaman sekarang, para penggiring opini tersebut mungkin lebih tepat dikatakan sebagai “influencer, selebgram, atau artis”. Di mana orang lebih mudah percaya kata-kata orang terkenal, sebagaimana yang digagas oleh Lazarsfeld dalam teorinya.
Informasi tentang Carl I. Hovland (1912-1961) dapat menjadi penutup yang manis untuk pembahasan mengenai tokoh penting dalam disiplin ilmu komunikasi dunia.
Pasalnya, figur komunikasi ini memiliki kepribadian yang rendah hati dan tidak suka pamer. Namun, kontribusinya terhadap sekitar sangat luar biasa melalui teori komunikasi yang digagas.
Dia merupakan tokoh psikolog Amerika yang karyanya mempengaruhi studi komunikasi modern. Salah satu pemikirannya yang hingga kini masih dijadikan acuan iklan maupun kampanye politik dalam upaya mengubah sikap khalayak, dikenal dengan teori Perubahan Sikap dan Komunikasi.
Teori tersebut membahas tentang bagaimana sikap seseorang terbentuk dan berubah melalui proses komunikasi, serta pengaruhnya bagi perilaku yang terjadi.
Para tokoh pionir memegang peranan kunci dalam membentuk fondasi dan perkembangan disiplin ilmu komunikasi. Kontribusi mereka tidak hanya memperluas pemahaman kita tentang komunikasi, tetapi juga mempengaruhi cara kita memandang dunia.
Dengan memahami pemikiran dan teori-teori yang mereka hasilkan, kita dapat menggali lebih dalam tentang kompleksitas komunikasi manusia dan dampaknya dalam berbagai konteks. Baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis.
Eksplorasi lebih lanjut tokoh-tokoh ini, serta teori-teori yang mereka kembangkan. Karena di dalamnya, terdapat wawasan yang berharga bagi pemahaman kita tentang bagaimana komunikasi membentuk dan mempengaruhi kehidupan kita.