Need help now? Call for a same-day consultation
- 0821-9006-5400
- lingkarcatrakomunika@gmail.com
Di era serba digital seperti saat ini, seluruh pihak harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tak tergilas oleh kompetitornya. Begitu juga penyedia jasa public relation.
Pihak yang bisa dikatakan sebagai jembatan antara klien, media dan masyarakat ini pun harus mampu beralih dari pelayanan tradisional PR menjadi digital PR.
Revormasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menyelaraskan antara kebutuhan klien dengan target pasar yang sebagian besar sudah familiar dengan dunia digital.
Dalam praktiknya, digital public relation akan melakukan beberapa macam strategi untuk melakukan branding. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Salah satu strategi andalan untuk meningkatkan popularitas sebuah brand serta brand awareness, pihak public relation akan menerbitkan konten yang mampu menarik audiens dalam jumlah banyak.
Seluruh konten yang ditayangkan tentunya mengandung nilai positif yang disampaikan secara natural. Sehingga efek yang didapatkan dari konten tersebut akan penggiringan audiens untuk menjadi konsumen dari perusahaan/pihak yang diulas dalam konten terkait.
Meskipun hanya dengan menggunakan konten yang menarik sudah mampu mencapai audiens yang relative banyak, namun di tengah ketatnya persiangan seperti saat ini, pihak PR agency juga harus menerapkan strategi SEO yang baik.
Dengan strategi SEO inilah content tersebut bisa masuk dalam traffic tertinggi. Sehingga perusahaan akan lebih dikenal dan pencapaian audiensnya pun jauh lebih luas.
Selama ini mungkin Anda menganggap jika keterlibatan influencer tidak memberikan pengaruh besar. Tapi, di era digital seperti saat ini, influencer justru menjadi sarana branding paling ampuh.
Terutama untuk target para milenial, jasa influencer jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan strategi digital public relation lain.
Bagi Anda yang masih awam menggunakan jasa public relation, mungkin ada beberapa perbedaan digital PR dan tradisional PR yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa memilih layanan jasa yang sesuai kebutuhan dan target Anda.
Pada digital public relation, channel yang lebih diunggulkan antara lain adalah media sosial, website dan blog. Media ini lebih banyak digunakan untuk mendistribusikan informasi pada audiens yang dituju.
Keuntungannya, jangkauan informasi bisa mencapai setiap orang dan memungkinkan seluruh pihak berkontribusi dalam saluran komunikasi.
Sementara pada tradisional PR, mereka lebih banyak mengandalkan outlet media massa seperti televisi, radio, dan pers. Padahal beberapa media massa tersebut sudah banyak ditinggalkan oleh kalangan tertentu.
Pada strategi tradisional PR, kebanyakan pemilik brand akan membicarakan tentang perusahaan mereka sendiri. Jenis pendekatan seperti ini sudah tidak diminati masyarakat lagi, bahkan bisa dicap sebagai “pencitraan” belaka.
Sementara digital PR, sudah banyak menghasilkan konten berkualitas dengan pendekatan yang lebih halus. Setiap informasi yang dikemas memiliki efek yang sangat besar tanpa memperlihatkan promosi yang menonjol.
Format informasi yang ditampilan saat ini pun jauh berbeda dengan masa lampau. Jika sebelumnya siaran pers dan artikel jadi sarana yang cukup ampuh, namun saat ini sudah banyak bermunculan format baru yang lebih interaktir dan menarik.
Perusahaan juga harus memahami jika komunikasi eksternal sangat tergantung pada sumber daya dan platform yang digunakan. Seperti penggunaan media sosial, blog atau website untuk mendistribusikan konten multimedia.
Beberapa tahun silam, penggunaan Email dan SMS sebagai sarana distribusi informasi mungkin masih dianggap efektif.
Padahal, sebenarnya strategi tradisional PR ini membuat Anda kebingungan, apakah audiens sudah membuka pesan yang Anda kirim atau belum.
Seiring dengan perkembangan teknologi, masalah tersebut bisa diatasi dengan munculnya tool CRM atau Customer Relationship Management.
Tool ini memungkinkan Anda untuk mengelola seluruh kegiatan komunikasi perusahaan secara terpadu dan memungkinkan Anda berinteraksi dengan audiens.
Dari beberapa perbedaan digital public relation dan tradisional PR tersebut, jelas diketahui jika digital PR jauh lebih sesuai dengan kebutuhkan perusahaan/personal masa kini.
Baca juga : Apa Itu Public Relations?
Saat ini, PR tradisional sudah mulai ditinggalkan dan banyak klien yang lebih mengandalkan digital PR. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Berikut beberapa manfaat penggunaan digital public relation yang membuatnya sangat diminati perusahaan.
Penerapan strategi digital PR yang matang akan menjadikan pelanggan Anda menjadi customer evangelist, yakni pengguna fanatik yang dengan senang hati akan mengulas/menulisan sebuah produk tanpa mendapat imbalan apapun.
Siapa bilang brand kecil tidak bisa berjaya di pasar global. Global mircorbrand atau brand kecil yang memiliki pedi seluruh penjuru dunia bisa didapatkan dengan digital PR. Menariknya, proses branding ini bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan biaya iklan besar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dimana strategi digital public relation memungkinkan Anda berintekasi langsung dengan audiens.
Hal ini menjadi strategi komunikasi terbaik untuk menyampaikan pesan terhadap masyarakat secara luas.
Selain itu, digital PR juga memungkinkan para audiensnya membentuk sebuah komunitas. Sebagai contoh, komunitas dari para penyuka brand tertentu yang disampaikan oleh seorang influencer.
Selain sebagai startegi komunikasi, Anda juga bisa memberikan informasi terupdate terkait perusahaan.
Contoh sederhananya, perusahaan yang bergerak dalam produksi software, mereka bisa menginformasikan jika software tersebut telah melakukan update dengan menghadirkan fitur-fitur terbaru.
Keempat manfaat digital public relation tersebut tidak semuanya bisa didapatkan melalui tradisional PR.
Oleh sebab itu, tak heran jika banyak klien yang lebih memilih menggunakan jasa digital PR terbaik dari Linkomunika.
Bangun citra bisnis Anda secara digital! Dapatkan liputan luas dan reputasi yang gemilang dengan layanan Digital Public Relations kami. Mulai sekarang untuk naikkan visibilitas Anda!